Oleh : Suleha
Guru di SMA Negeri 1 Mandirancan, Kabupaten Kuningan
Artikel ini pernah dimuat di rubrik Forum Guru
Koran Pikiran Rakyat, Senin 16 April 2012
Guru di SMA Negeri 1 Mandirancan, Kabupaten Kuningan
Artikel ini pernah dimuat di rubrik Forum Guru
Koran Pikiran Rakyat, Senin 16 April 2012
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat menyebutkan 157.717 siswa SMA, 199.642 siswa SMK, dan 40.384 siswa madrasah aliyah (MA), hari senin (16/4) ini secara serentak akan mengikuti Ujian Nasional (UN) Tahun Ajaran 2011/2012. Pelaksanaan UN menghabiskan dana yang cukup besar sehingga pelaksanaan UN betul-betul harus sesuai dengan tujuan yang diharapkan dan sebanding dengan dana yang dikeluarkan. Oleh karena itu, kita menyambut baik moto pelaksanaan UN tahun pelajaran 2011/2012 yang diusung oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan yaitu �Prestasi Yes Jujur Harus�.
Dengan moto itu, terbersit harapan, UN dapat meningkatkan prestasi siswa dengan menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran pada semua yang terlibat dalam UN. Sebagai evaluasi, UN sudah semestinya dapat memberikan gambaran yang utuh tentang kemampuan kompotensi siwa di setiap sekolah, sesuai standar kelulusan yang telah ditetapkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan.
Menurut Kadisdik Jabar Wahyudin Zakarsy, nilai UN Jabar selama tiga tahun berturut-turut menempati peringkat kedua terbaik secara Nasional. Akan tetapi, hal tersebut berbanding terbalik dengan tingkat kejujuran dalam pelaksanaan UN. Tahun 2010 Jabar meraih peringkat ke-15 dan tahun 2011 merosot ke peringkat ke 16.
Kita patutu apresiasi semangat yang dikumandangkan oleh perwakilan siswa 22 SMA di kota Bandung yang memproklamasikan gerakan �Mandiri Terpercaya-Gerakan Anti Nyontek Nasional� yang disingkat Mantep GAN, di gedung Indonesia Menggugat (�PR�, 13/4). Gerakan serupa dicanangkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan agar peserta didik, pendidik, tenagakependidikan, omite sekolah/Madrasah, Dean Pendidikan, dan pejabat pengelola pendidikan, melaksanakan UN jujur dan berprestasi melalui ikrar sebagai berikut.
Pertama, siap membangun budaya pembelajaran berdasarkan ajaran agama dan nilai-nilai utama karakter bangsa, yaiut beriman, bertakwa, jujur, bersih, santun, cerdas, disiplin, kreatif, kerja keras, dan bertanggung jawab. Kedua, siap menyukseskan UN dengan jujur dan berprestasi. Ketiga, siap melaksanakandan menerima pendidikan antikorupsi.
Sebagai gerakan moral tentu saja tidak bersikap mengikat, tetapi paligtidak semestinya menjadi motivasi bagi semua pemangku kepentingan yang terkait dengan melaksanakan UN, untuk mewujudkan prestasi belajar siswa yang mengedepankan kejujuran dan hati nurani. Untuk itu, guru dalam melaksanakan tugas baik sebagai pengawas maupun kelompok kerja panitia UN di sekolah, hendaknya berpegang teguh kepada Prosedur Operasi Standar UN yang telah ditetapkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan yang mengatur pelaksanaan UN agar berjalan sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
Pelaksanaan UN tahun ini menjadi pertaruhan bagi kredibilitas kita sebagai guru yang professional. Sinyalemen dan tudingan tentang keterlibatan guru dan institusi sekolah secara kelembagaan dalam kecurangan pelaksanaanUN tahun-tahun yang lalu harus kita jawab dengan pelaksanaan UN yang jujur, bersih, dan melahirkan siswa yang berprestasi sesuai dengan harapan orang tua siswa dan masyarakat.
Jika siswa merasa optimis untuk bisa meraih prestasi (bukan hanya prestise) dalam melaksanakan UN, lalu mengapa guru masih merasa pesiminstis akan kemampuan siswanya sendiri?
Labels:
artikel pendidikan,
forum guru,
pikiran rakyat,
suleha,
Ujian Nasional
Thanks for reading Ujian Nasional, Prestasi "Yes" Jujur Harus!. Please share...!
0 Komentar untuk "Ujian Nasional, Prestasi "Yes" Jujur Harus!"