Total Pageviews

Blog Archive

Formulir Kontak



Belajar di dalam Perspektif Islam



BISSMILLAH.....


Kata belajar tentu tidak asing bagi semua orang karena hampir 100% manusia di bumi ini pernah mencicipi bangku sekolah yang secara umum di dalamnya terdapat kegiatan mencari ilmu pengetahuan yang di sebut kegiatan belajar.Ada tiga dimensi keterampilan yang ingin di kembangkan oleh proses kegiatan belajar ini yaitu pertama keterampilan kognitif dengan tujuan mewujudkan manusia yang memiliki


kematangan dalam berpikir,kedua keterampilan afektif dengan tujuan mewujudkan manusia yang memiliki akhlak yang baik,ketiga keterampilan psikomotor dengan tujuan mewujudkan manusia yang miliki skill yang hebat.


Berbeda dari teori yang belajar dari disiplin ilmu psikologi yang mengobservasi kegiatan belajar seseorang dengan anggapan bahwa proses belajar merupakan hasil dari pengalaman pribadi baik dari luar ataupun dari dalam diri manusia itu sendiri merupakan hasil usaha manusia yang bersangkutan tanpa ada campur tangan atau pertolongan Allah SWT.Dalam islam belajar itu memerlukan aspek dari segi usaha dan doa dalam arti belajar ini tidak akan memproduksi seseorang yang memiliki ketiga dimensi keterampilan yang telah di jelaskan di atas di sebut benar dan baik di mata Allah jika salah satu aspek tidak dilakukan.Misalkan sesorang manusia yang dalam proses suksesnya dalam hal ilmu pengetahuan karena hasil usahanya sendiri dan tidak mau berdoa Allah menamakannya orang yang melampaui batas,.Perhatikan dengan seksama ayat di bawah :


Allah berfirman :


Berdoalah kepada Tuhanmu dengan rendah hati dan suara yang lembut.Sungguh,Dia tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.(alaraf ayat 55)


Seolah-olah Allah berkata bahwa berdoalah(berdoa di sini tidak di jelaskan berdoa untuk apa,jelas ini bersifat umum dan dalam konteks belajar yang dianjurkan berdoa agar Allah memberikan ilmu dan pertolongan untuk mencari ilmu atau dalam proses belajar) dan meminta pertolongan kepada Allah.Sungguh jika kamu tidak berdoa dan memohon pertolongan kepada Allah kamu adalah  termasuk orang yang melampaui batas

.

Dan Allah secara tersirat dalam ayat-ayatnya juga tidak menganjurkan manusia hanya berdoa saja tanpa melakukan usaha,Allah juga secara tersirat melegitimasi usaha yang di lakukan seseorang dari aspek manapun tanpa tidak mengindahkan do'a.Perhatikan ayat di bawah :


Allah berfirman :


Dan di antara tanda-tanda (kebesaran) Nya ialah tidurmu pada waktu malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya.Sungguh,Pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendenganrkan (arrum ayat 23)


Usaha di sini tidak di jelaskan secara spesifik, yang tertulis adalah usaha untuk mencari karunia Allah dan jelas karunia Allah itu banyak termasuk dalam hal belajar kalau di pandang dari konteks belajar seolah-olah Allah berkata : "Tanda-tanda kebesarannya ialan membiarkanmu atau menyetujuimu untuk berusaha mencari sebagian ilmu pengtahuan (karunia-Nya) ".


Dan jika dua ayat ini di gabungkan seolah-olah Allah berkata bahwa : "Berusahalah dengan tidak meningggalkan doa dan jika kamu meninggalkan doa niscaya kamu termasuk orang yang melampui batas".Dan dalam kontks belajar yaitu berdoa memohon pertolongan kepada Allah dan berusaha untuk mematangkan pikiran,mewujudkan akhlak yang baik dan mengembangkan skill.



Dalam hal belajar Islam lebih menitik beratkan untuk mengembangkan kematangan kognitif dan afektif,banyak sekali ayat yang membahas kedua masalah ini dibanding dimensi psikomotor.Simak ayat berikut :


a.Dimensi kognitif dan afektif


....Maka ceritakan kisah-kisah itu agar mereka berpikir.(alaraf ayat 176)


Kisah-kisah yang di ceritakan Alquran adalah kisah-kisah tentang benar tidaknya sesuatu dan baik buruknya sesuatu dan ini mengarah kepada dimensi afektif seseorang dengan maksud agar sesorang mempertimbangkan atau berpikir untuk berbuat sesuatu dengan akal mereka dan berpikir ini mengarah kepada kematangan kognitif.


Ada juga ayat yang menganjurkan untuk belajar berpikir tentang disiplin ilmu astronomi dengan maksud agar terwujud kematangan kognitif yang berhubungan dengan ilmu astronomi.Contoh ayat :


Allah berfirman :


Dan dia menghamparkan bumi dan mnjadikan gunung-gunung dan sungai-sungai di atasnya dan padanya dia jadikan buah-buahan berpasang pasangan;dia mnutupkan malam kepada siang.Sungguh pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda bagi orang berpikir.(arrad ayat 3 )


b.Dimensi Psikomotor


Dimensi ini sangat sedikit jumlahnya yang tertulis di alquran,mungikn karna dasar dari kematangan manusia adalah kdua di mensi di atas yaitu afektif dan kognitif.contoh ayat :


Allah berfirman :


Dan kami ajarkan kepada Daud cara membuat baju besi untukmu,guna melindungimu dalam peperanganmu.Apakah kamu brsyukur? (alanbiya ayat 80)


Yang di ajarkan Allah dalam ayat di atas kpada Nabi Daud adalah keterampilam psikomotor dalam konteks ketrampilan membuat baju besi,dan ayat ini bisa  di perluas dengan berusaha dan memohon kepada Allah agar di beri pelajaran keterampilan misalnnya dalam bidang otomotif,olahraga dan sebagainya.


Begitulah cara islam memandang belajar dari ketiga dimensi kejiwaan yang lebih menitik beratkan di dalam aspek kognitif dan afektif karena untuk mempelajari keterampilam psikomotor alatnya telah tersedia di dunia ini.


wallahualam....



Labels: Pendidikan

Thanks for reading Belajar di dalam Perspektif Islam. Please share...!

0 Komentar untuk "Belajar di dalam Perspektif Islam"

Back To Top