Oleh : Septiardi Prasetyo
Pengajar Fisika di Bimbingan Belajar Ganesha Operation
Pernah mengajar di Primagama, MI At-Taufiq, dan MTs Manbaul Huda, Kota Bandung
Pengajar Fisika di Bimbingan Belajar Ganesha Operation
Pernah mengajar di Primagama, MI At-Taufiq, dan MTs Manbaul Huda, Kota Bandung
Setelah Ujian Kenaikan Kelas (UKK) guru-guru di sekolah biasanya telah mengagendakan acara libuaran ke tempat wisata bersama para siswanya. Liburan ini diadakan sebagai kegiatan refreshing setelah para siswa menempuh UKK-nya. Juga sebagai ajang untuk mempererat kebersamaan dan kekeluargaan antar warga sekolah.
Kegiatan berlibur setelah UKK merupakan agenda tahunan yang tidak ingin dilewatkan oleh sekolah manapun. Selain hanya dilakukan setahun sekali juga menyenangkan. Untuk sekolah dasar, biasanya orang tua diperkenankan ikut dengan catatan tidak gratis.
Dalam mempertimbangkan objek wisata yang akan dijadikan tujuan, biasanya yang pertama guru perhitungkan adalah biaya, jarak tempuh, transportasi, jenis objek wisata, jumlah peserta, konsumsi dan lainnya. Mengadakan liburan sekolah memang tidak sederhana dan semua elemen sekolah dilibatkan untuk kesuksesan acara.
Seperti pepatah sedia payung sebelum hujan pihak sekolah dituntut untuk mengantisipasi kemungkinan buruk yang bisa terjadi. Dengan cara menempatkan faktor keamanan sebagai prioritas utama baru kemudian kenyamanan dan lainnya.
Faktor keamanan mencakup pemilihan alat transportasi, rute perjalanan, lokasi tujuan dan konsumsi buat para peserta. Dalam memilih alat transportasi, perhitungkan daya tampung transportasi yang digunakan. Jenis kendaraannya, fasilitas AC, juga mempertimbangkan reputasi rental kendaraan yang akan kita gunakan jasanya. Jangan sampai jumlah peserta melebihi daya tampung kendaraan atau tidak tersedianya fasilitas AC yang akan mengganggu kenyamanan para peserta.
Dalam hal rute perjalanan yang akan dilalui, harus bisa dipastikan sebelumnya bahwa kondisi jalan menuju objek wisata bagus dan aman untuk dilalui kendaraan rombongan. Jangan sampai memilih objek wisata yang memiliki akses jalan buruk. Seperti jalanan berlubang, belum diaspal, jembatan yang tidak terawat, daerah rawan longsor, dan rawan banjir.
Untuk konsumsi, pilihlah jenis makanan yang paling sesuai dengan selera anak-anak. Jangan berikan konsumsi yang tidak terjamin kebersihan dan kesehatannya. Lebih baik sedikit mahal tapi anak-anak puas dan tidak ada yang sakit perut. Daripada harus menanggung resiko keracunan karena memberikan konsumsi yang belum terjamin keamanannya
Terakhir pilihlah lokasi objek wisata yang sesuai dengan usia anak. Wahana permainan yang aman dan tidak beresiko cedera apalagi celaka. Pilihlah objek wisata yang memiliki fasilitas asuransi dan staf keamanan yang siaga mengawasi para pengunjungnya.
Liburan merupakan hari yang selalu dinantikan siswa. Jangan sampai hari bahagia itu berubah bencana. Selamat berlibur.
0 Komentar untuk "Mencegah Liburan Menjadi Bencana"