Teknologl informasi sosial atau Social information technology (social IT) adalah faktor atau aspek sosial yang berkaitan dengan implementasi suatu teknologl informasi. Sebuah produk perangkat lunak tidak hanya berkutat di masalah teknologi dan teknis. Sering sebuah produk perangkat lunak hanya dibuat berdasarkan sudut pandang pengembang perangkat lunak yang memiliki kecenderungan berpola pikir teknis. Sebuah perangkat lunak dianggap berkualitas jika mernenuhi kebutuhan pelanggan (customer) dan sesuai keinginan pelanggan (customer). Sering kendala dari pengembangan perangkat lunak bukan berada pada masalah teknis (teknologi perangkat lunak dan perangkat keras) tapi pada kondisi lingkungan pelanggan, misalnya ternyata yang akan menjadi user atau pemakai perangkat lunak belum bisa mengoperasikan komputer, atau keengganan user untuk mengubah kebiasannya bekerja menggunakan perangkat lunak yang baru atau dari manual menjadi menggunakan perangkat lunak, lingkungan yang tidak mendukung disiplin (misalnya untuk aplikasi keuangan) maka dari itu perlu adanya analisis terlebih dahulu di lingkungan pelanggan apakah dapat dijalankan perangkat lunak yang akan dikembangkan, karena sebaik apapun perangkat lunak jika tidak mampu digunakan di lingkungan pelanggan maka perangkat lunak itu hanya akan menjadi "artifak" yang disimpan di gudang atau bahkan dibuang.
Hal-hal yang harus dilakukan sebelum mengembangkan perangkat lunak di lingkungan tertentu maka harus dicari tahu pengetahuan lingkungan tentang teknologi informasi dan komputer
- "social knowledge" atau "local knowledge" (pengetahuau mengenai budaya lokal) di lingkungan yang akan dikembangkan perangkat lunak, apakah memungkinkan untuk dikembangkan perangkat lunak
- pengetahuan tentang apa saja yang bisa dibatasi dan yang tidak, sehingga saat pengembangan perangkat lunak dapat mendeflnisikan aturan main dari perangkat lunak
Setelah perangkat lunak dikembangkan tetap masih diperlukan adanya sosialisasi perangkat lunak dengan mengadakan pelatihan secara bertahap, karena meugubah kebiasaan sebuah lingkungan ke sesuatu yang baru tidaklah gampang dan yang akan menggunakan perangkat lunak memillki karakter yang berbeda-beda. Memang tidak harus menuruti semua karakrer, tapi setidaknya dapat dicari titik tengah yang dapat diterima semua pihak. Komunikasi yang baik antara pcugernbang dan pelanggan atau user sangat dibutuhkan agar terialin kerja sarna yaug baik dan saling menguntungkan.
Melakukan konversi dari cara kerja yang lama ke cara kerja yang baru menggunakan perangkat lunak yang dikembangkan perlu dilakukan seeara bertahap, karena perubahan yang ekstrim akan menghabiskan lebih banyak sumber daya, dana, dan waktu. Beberapa cara konversi adalah sebagat berikut:
- Konversi paralel
Konversi paralel dilakukan dengan melakukan beberapa waktu transisi dimana ada waktu dimana kedua sistem (sistem lama dan sistem baru) berjalan bersama untuk keperluan transisi sampai sistem baru dapat berjalan mandiri. Sumber daya yang dibutuhkan pada konversi paralel akan banyak terkuras pada waktu transisi.
- Konversi Langsung
konversi langsung dilakukan karena sistem lama secara ekstrirn Iangsung diganti dengan sistem yang baru. Konversi ini akan mengalami waktu yang sangat sulit di awal berjalannya sistem baru
- Konversi per fase
konversi per fase dilakukan dengan berpindah per fase dari sistcm lama ke sistem baru misalkan pada awal konversi hanya pada pekerjaan memasukkan data-data saja, pada tahap berikutnya rnulai menggunakan proses perhitungan, lalu fase berikutnya mulai rnenggunakan proses pelaporan sistem baru, dan seterusnya (lebih fokus pada per fungsi sistem)
- Konversi pilot atau single locatiion
konversi pilot dilakukan dengan melakukau konvcrsi per unit kerja atau per lokasi di dalam sebuah lingkungan kerja, Misalnya pada tahap awal unit kerja yang sistemnya berubah adalah bagian keuangan, berikutnya pada bagian sumber daya mannsia, dan seterusnya.
Pengembangaan perangkat lunak yang berhasil dan dapat diterima dengan baik tidak hanya memperhatikan masalah teknis, tapi mernperhatikan masalah nonteknis seperti permasalahan sosial dan mencermati isu-isu yang sedang berkembang di masyarakat.
Sumber : Rosa A. S, Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek. Bandung, Indonesia: Informatika, 2014.
Labels:
perangkat lunak
Thanks for reading Conversi Rekayasa Perangkat Lunak. Please share...!
0 Komentar untuk "Conversi Rekayasa Perangkat Lunak"